Georg Lukács


György Lukács atau Georg Lukács. Dia lahir sebagai György Bernát Löwinger pada 13 April 1885. Dia adalah filsuf Marxis, ahli estetitika, sejarawan dan kritikus sastra dari Hongaria. Dia merupakan salah satu pendiri Marxisme Barat, sebuah tradisi interpretatif yang berangkat dari ortodoksi ideologi Marxis dari Uni Soviet. Dia mengembangkan teori reifikasi, dan berkontribusi pada teori kesadaran kelas Karl Marx. Dia juga seorang filsuf Leninisme. Secara ideologi, dia mengembangkan dan mengorganisasi praktik-praktik revolusioner pragmatik Lenin ke dalam filsafat formal revolusi partai pelopor.
Sebagai kritikus sastra, Lukacs adalah seorang yang berpengaruh pada abad ke-20 karena perkembangan teorinya tentang realisme dan novel sebagai bagian genre sastra. Pada 1919, dia diangkat sebagai Menteri Kebudayaan Hongaria dalam pemerintahan Republik Soviet Hongaria yang berumur pendek (Maret–Agustus 1919).
Salah satu karya Lukacs yang terkenal adalah bukunya yang berjudul History and Class Consciousness (HCC). HCC terdiri dari delapan karangan mandiri yang selesai ditulis pada tahun 1922. HCC merupakan teks dasar dalam Marxisme Barat dan Teori Kritis. Pada buku tersebut, Lukacs ingin menempatkan kembali Marxisme sebagai filsafat yang melawan Marxisme Ortodoks. Marxisme Ortodoks adalah sebuah pandangan Karl Marx dalam memandang struktur kehidupan sosial manusia, menurutnya terbagi menjadi dua bagian yang searah yakni : ekonomi sebagai basis dan faktor kesadaran manusia yang berwujud seperti politik, agama, ideologi, dan lain-lain. kedua bagian tersebut merupakan basis dari superstruktur. apabila terjadi perubahan pada struktur ekonomi, hal tersebut akan berimbas pada struktur kesadaran manusia. Kaum Marxisme Ortodoks merupakan kaum yang mengabaikan gejala superstruktur dan berpusat pada analisis ekonomi. Lukacs menolak determinisme ekonomis dari Kaum Marxisme Ortodoks. Ia berfikir bahwa kaum proletar punya kesadaran sebagai subjek dialektika. Menurutnya, Marxisme Ortodoks tidak sesuai dengan apa yang Karl Marx cita-citakan. Lukacs ingin mengangkat kembali dialektika Hegel. Lukacs ingin mengembalikan harkat filsuf Karl Marx dalam melawan Marxisme Vulger. Marxisme Vulger adalah teori sosiologis atau ekonomis yang menjelaskan hukum-hukum objektif tentang perkembangan masyarakat. Akibat adanya Vulger, lahirlah dua pandangan yakni Fatalisme dan Voluntarisme. Fatalisme percaya bahwa revolusi akan datang saat kondisi ekonomi sudah matang (bentuk pemikiran kapitalisme). Revolusi sosialis dianggap sebagai nasib revolusi kaum buruh yang gagal. Kaum Fatalisme menolak segala bentuk peranan kaum buruh karena dianggap tidak memilik arti. Menurut Lukacs, Fatalisme merupakan bentuk menunda revolusi sosialis. Voluntarisme adalah bentuk sosialisme yang harus diperjuangan karena dijadikan sebagai sebuah tujuan. Voluntarisme menggantikan kepercayaan ekomonis dengan kepercayaan akan kemauan baik manusia. Menurut Lukacs, Voluntarisme merupakan hal yang utopis. 
Lukacs merupakan seorang pendiri Teori Kritis, salah satu konsep dasar dari Teori Kritis yaitu Konsep Reifikasi. Konsep Reifikasi adalah hasil pemikiran Lukacs dari hasil mengaitkan Konsep Rasionalis menurut  Max Weber dan Konsep Fetisisme Komoditi menurut Karl Marx. Reifikasi memiliki kata dasar 'rei' yang artinya benda. Reifikasi adalah konsep mengenai hubungan manusia-manusia yang berlangsung seperti hubungan antar benda. Konsep ini memandang bahwa manusia (buruh) diperlakukan sebagai barang-barang komoditas. Khas dari Masyarakat Borjuis yakni memandang hubungan antar-manusia dikuasai oleh hukum pasar, hubungan antar-manusia dianggap sebagai bentuk dari komoditi. Hal tersebut dianggap alami dan rasional oleh Konsep Kapitalisme. Menurut Lukacs, apa yang dialami para buruh merupakan nasib seluruh masyarakat. 
Teori Revolusioner Partai Pelopor merupakan salah satu hasil pemikiran Lukacs. Menurut Lukacs, pembongkaran reifikasi tak dapat diserahkan kepada hukum sejarah. Dalam bukunya, Kaum Proletar tidak melakukan peran historisnya. Maka, revolusi sosialis tidak pernah terjadi dan menjadi sejarah yang gagal. Menurut Lukacs, kesadaran Kaum Proletar dapat mendobrak reifikasi karena kedudukan kelasnya yang tereksploitasi. Menurut Lukacs, kesadaran Kaum Proletar dianggap upotisme, oleh karena itu Kaum Proletar membutuhkan rangsangan teori seperti yang diberikan Karl Marx. Kesadaran Proletar terbagi menjadi dua bagian yakni kesadaran sebenarnya dan kesadaran empiris atau sementara. Hal tersebut dikarenakan kesadaran Kaum Proletar tidak sama dengan kesadaran psikologis dari Kaum Proletar. Menurut Lukacs, harus ada penggerak untuk merealisasikan revolusioner. Teori Revolusioner hanya dapat bermain apabila ada sebuah organisasi yang aktif menyuarakan teori tersebut. Organisasi yang dimaksud Lukacs adalah partai. Lukacs menganggap partai adalah penjaga atau penjamin kesadaran Kaum Proletar agar tidak tenggelam dalam kepentingan sementara (Partai Revolusioner). 
Namun, pada tahun 1967 Lukacs menentang konsepnya sendiri yang telah ia tulis melalui bukunya yang berjudul HCC. Menurutnya, Marxisme hanya teori sosial tanpa memandang terhadap alam. Selain itu, Marxisme dianggap mengabaikan ekonomi sebagai faktor revolusioner. Akhirnya, Lukacs kembali ke estetika. Menurutnya, estetika sistematik merupakan dasar dari Dialektika Materialistik.   


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Konten Alshad Ahmad